Hello Beauties!
Semua pasti tau deh pasti kalo bulan Mei 2013
Benefit mau
launching store pertamanya di Indonesia.
Me excited?? Tentu. Ada beberapa produk Benefit yang sangat saya suka. Nah, kali ini saya mau me-
review salah satu set-nya. Siap-siap ya, kali ini
reviewnya lumayan panjang soalnya 3 produk sekaligus.
Enjoy!
Saya beli set ini bulan apa ya? lupa. Seinget saya sih sebelum heboh Benefit mau masuk Indonesia. Beli-nya di
Indomakeup waktu itu lagi diskon jadi 300rb an sepertinya. Yang saya suka dari
brand ini adalah mereka banyak bikin
value set yang kecil-kecil, jadi kita bisa nyoba dulu sebelum memutuskan untuk beli
fullsize-nya.
Set ini terdiri dari 3 jenis produk yaitu;
1. The Porefessional (Produk Multifungsi)
2. Erase Paste (Concealer)
3. Girl Meets Pearl (Luminizer)
Porefessional berukuran
fullsize 22mL meskipun desain kemasannya sedikit berbeda dengan yang dijual satuan tidak dalam set. Erase Paste berukuran
travel 3,2gram sementara
fullsize-nya 4,4gram. Girl Meets Pearl dalam set ini juga
travel size 7,5mL
fullsize-nya 12mL.
Selanjutnya kita bahas satu-satu sambil lihat
swatchesnya yuk!
1. The POREfessionalPertamanya saya kira Porefessional ini berfungsi hanya sebagai
primer. Tapi sebenarnya ini adalah produk multifungsi, bisa digunakan sebelum maupun sesudah
foundation dan bisa juga digunakan begitu saja atau untuk
touch-up. Produk ini disarankan untuk mereka yang ingin memudarkan pori-pori yang besar dan kerutan-kerutan halus menggunakan
makeup. Apakah efektif? nanti kita lihat dibawah ya. Sebelumnya mari kita lihat
packagingnya dulu :)
a. PackagingSeperti biasa kalo di
packaging ya pastinya tertulis info tentang produk di dalamnya ya, dari deskripsi,
ingredients sampai
netto dan masa kadaluarsa produk bisa kamu temukan disana.
Eh, bentar...
intermezzo dulu ih.
Kamu tipe orang yang suka masih nyimpen-nyimpen dus kemasan nggak? Saya sih kadang suka. Alesan saya nyimpen dus kemasan bukannya apa-apa, tapi untuk nge-cek siapa tau kulit saya
breakout jadi bisa saya cermatin bahan apa kira-kira yang ngga cocok. Saya juga suka memakai produk sesuai cara pakai yang tertera di kemasan, dan kadang saya lupa. Gitu.
Nah, ini ngga penting sih, tapi buat saya karton yang muncul lebih tinggi di belakang kemasan produk ini ganggu banget untuk
storagenya, untungnya produk ini kebetulan sudah ada keterangan cara penggunaan produknya didalam lembaran kecil yang disertakan dalam dus. Jadi akhirnya dus-nya saya buang lalu kertas kecilnya saya simpan di
makeup bag untuk dibaca ketika perlu.
The Porefessional memiliki kemasan
tube bertutup putar. Yang menarik adalah, tekstur
tube-nya ini ketika diraba mengingatkan saya pada tekstur produk di dalamnya. Seperti apakah? yuk mari kita colek-colek ;)
b. Hand Swatch Oil free - lightweight - transluscent - silky. Saya setuju banget sama tulisan yang tertera di kemasan the Porefessional ini. Kekentalannya seperti nutella tapi ngga lengket, ketika dibaurkan ada sensasi
wax-y namun
silky, tidak berwarna dan setelahnya kulit terasa halus lembut. Aromanya
floral, sedikit
powdery with a hint of spice, tapi ngga nusuk kok baunya, ringan aja.
c. Face SwatchDalam
review kali ini saya menggunakan the Porefessional sebagai primer, seperti yang biasa saya gunakan sehari-hari. Daerah yang paling bermasalah dengan pori-pori besar dan kerutan halus di wajah saya adalah di area antara hidung dan pipi. Setelah menggunakan Porefessional pori-pori dan kerutan halus sedikit memudar, kulit tampak lebih
matte seperti memakai bedak tipis. Secara tekstur saya merasakan kulit wajah terasa
silky dan halus. Meskipun
mattifying namun tidak membuat kering dan terasa ringan.
Untuk digunakan sendiri saya merasa tidak banyak perubahan terlihat.
The magic really begins when you put your foundation on. Kali ini saya menggunakan Illamasqua light liquid foundation LF200,
coveragenya
sheer, biarpun begitu ketika digunakan bersama Porefessional hasilnya sangat memuaskan, yay! Untuk warna kulit kurang rata saya tetap membutuhkan sedikit koreksi menggunakan
concealer. Nah, kalo siang hari saya lebih sering menggunakan Porefessional bersama Giorgio Armani Maestro, karena mengandung SPF dan hasilnya menjadi
super flawless.
Gambar diatas adalah perbandingan menggunakan
foundation Illamasqua yang sama. Gambar kanan menggunakan Porefessional sebagai
primer sedangkan gambar kiri hanya
foundation saja. Beda banget? Iya memang :)
Untuk ketahanan kita bahas dibawah aja ya sekalian bersama dua produk yang lain :)
2. ERASE PASTE No.2 MediumProduk ini tersedia dalam 3 warna yaitu Fair (no.1) , Medium (no.2) dan Deep (no.3).
So far shade medium ini pas di saya. Sebagai referensi, untuk
foundation MAC
shade saya NC30, untuk MUFE HD saya pake #140.
a. Packaging
First Impression adalah saya suka produk ini biarpun dalam ukuran travel namun kemasannya tetep dari pot kaca, sampe saya sangka ini ukuran
fullsize. Kalo tutupnya sih dari plastik, belakangan saya dapet oleh-oleh yang isinya produk-produk Benefit ukuran
travel, di dalamnya ada Erase paste berukuran sama, tapi saya perhatiin tutup plastiknya bahannya beda, yang ada dalam set Porefessionally Pretty ini plastiknya lebih tebel, entahlah.
b. Hand SwatchErase Paste ini adalah
Concealer+Brightener.
Undertone-nya antara
salmon pink dan
peach, jadi paling cocok untuk
dark circles dan daerah lain yang ingin terlihat lebih cerah. Produk ini bentuknya cream yang sangat
concentrated, meaning
super pigmented, pake-nya sedikit aja udah kelihatan hasilnya. Gambar (a) itu dioles langsung dari potnya, gambar (b) dibaurkan sedikit, gambar (c) dibaurkan dengan sedikit ditekan. Aroma produk ini seperti
crayon, tapi kalo udah dipake sih ngga kecium lagi karena aku cuma pake sedikit aja.
c. Face SwatchCara saya menggunakan produk ini adalah dengan menggunakan kuas kecil tepat di daerah yang memerlukan
concealing, cukup sedikiit aja di ujung kuas. Selanjutnya saya baurkan menggunakan ujung jari manis yang saya gosok-gosok sedikit supaya hangat. Membaurkannya cukup ditepuk perlahan supaya produk ngga bergeser.
Karena bentuknya
cream jadi dia akan terlihat basah sesaat setelah diaplikasikan, biasanya saya biarkan dulu atau kalo sedang panas saya kipas-kipas sebentar baru di-set dengan bedak transparan.
Untuk kamu yang tinggal di daerah panas, lembap dan punya kulit cenderung berminyak kalo ingin menggunakan produk ini saya sarankan pake
primer dulu sebelumnya, karena produk ini punya kecenderungan untuk meleleh
due to it's creamy texture. Biasanya saya pake Benefit Stay Don't Stray tipis-tipis sebelum Erase Paste ini. Untuk
review ini saya ngga pake
eye primer, kalo untuk jalan ke
mall sih
fine-fine aja kok.
3. GIRL MEETS PEARL Luminizer Apa sih beda-nya Luminizer sama Highlighter? Benefit terkenal sama
highlighternya, tapi produk ini mereka kategorikan sebagai
Luminizer.
Well dari baca-baca dan
googling saya dapet kesimpulan kalo
highlighter itu di gunakan untuk menonjolkan bagian-bagian wajah tertentu, seperti tulang pipi,
nose bridge, tulang mata dan
cupid bow. Formulanya memantulkan cahaya. Sedangkan
luminizer adalah untuk menciptakan
all-over glow, formulanya membiaskan cahaya sehingga kulit terlihat lebih sehat, biasanya digunakan di daerah yang sama seperti
highlighter. Selain itu
highlighter biasanya punya
white-ish undertone, sedangkan
luminizer tidak. Begitu.
a. PackagingKesan pertama aku adalah biasa banget karena pake
tube terus ukurannya kecil banget. Tapi meskipun produk-produk dalam
set ini ukurannya kecil-kecil, semuanya cukup awet karena pake-nya emang ga perlu banyak-banyak. Dibanding produk lain di dalam set Porefessionally Pretty ini, sebenarnya saya ga terlalu
excited sama si Girl meets Pearl, soalnya kulit saya udah berminyak, dan kebanyakan
foundation sekarang juga udah ngasih
finishing yang
dewy. Tapi yasud mari kita
swatch aja yuk!
b. Hand SwatchHalo bulu! *salah fokus*
Luminizer ini menurut saya sedikit lebih
creamy dari pada High Beam. Dari
packagingnya saya kira bakalan
pinky gitu
glow-nya, ternyata justru emasnya yang lebih dominan. Produk ini mudah banget dibaurkan dan langsung menyerap sesaat setelah diaplikasikan. Ga tau ya, tapi di kulit saya sih seperti ada sensasi sejuk waktu pertama dioles di kulit. Aromanya
fruity semacam raspberry, ga tau kenapa saya inget sama bau-nya boneka Barbie, hihi.
c. Face SwatchSetelah dicoba saya jadi agak-agak suka sama produk ini, bhihik. Tapi kalo untuk aktivitas siang dibawah
daylight sama masih agak ngeri untuk make-nya, takut terlalu heboh gimana gitu, belom kalo muka saya terus berminyak, wadoh!
Saya lebih suka pake produk ini untuk acara malam hari atau jalan ke
mall.
Luminizer ini emang paling cocok dipake sama
blush on warna pink, disini saya pake Benefit Bella Bamba tipis-tipis.
4. DAYA TAHAN Sebelumnya, saya beresin dulu dandanannya ya, supaya lebih sedep keliatannya. Saya menggunakan
eyeliner, mascara, brow powder, blusher, lip stain dan
transluscent powder.
Please ignore my desperate attempt to look fancy by wearing those over-the-top headband/scarf. :))Daaaan, Eng Ing Eeengg....Ini dia setelah 5 jam;
Hari itu aktivitas saya di sekitaran rumah aja, bolak-balik ruangan AC dan keluar sebentar-sebentar, ART di rumah komen; "Si ibu mah kayak artis sinetron, di rumah aja pake dandan bu..." Yah, dia emang bukan
beauty blogger sih, jadi maklumin aja deh :D
The Porefessional : Setelah lima jam dandanan keliatan masih oke, mulai sedikit mengkilap dan pori-pori sama
fine lines juga nampak meski ngga seperti kalo tanpa
makeup. Erase Paste : Untuk
dark circles masih bagus ya dan ngga
creasing, tapi kalo di daerah lain seperti dagu dan
smile line yang sering tersentuh,
concealer ini kelihatan memudar. Meskipun begitu saya tetep lebih suka pake
concealer bentuk
stick to powder karena terasa lebih kering dan nempel di kulit saya yang berminyak ini.
Girl Meets Pearl : Nah
luminizer ini biasanya langsung ngga kentara begitu muka saya mulai berminyak. Mungkin dia ngga sanggup melawan kilap wajah saya :)) Ya gitu deh, saya emang ga cocok sama produk-produk yang bikin muka kelihatan
dewy/glowy.
Luminizer ini kadang saya pake ke undangan, atau acara lain yang durasinya ngga lama dan ngga panas.
Nah, terakhir saya menggunakan the Porefessional untuk
touch-up di dahi, dagu dan di daerah hidung dan sekitarnya, begini hasilnya;
Kulit saya langsung terlihat lebih
matte, pori-pori dan garis halus ketutupan lagi meskipun ngga sesempurna ketika digunakan sebagai
primer. Untuk
feel-nya di kulit saya kurang suka, jadinya kerasa tebel dan numpuk produk di kulit, kalo untuk sekali
touch-up sih gapapa, tapi kalo lebih dari itu kurang nyaman buat saya.
KESIMPULAN:The Porefessional+ Bagus banget buat primer
+ Kemasan
travel friendly+ Muka bebas minyak lebih lama
+ Teksturnya enak di kulit
+ Keterangan dijelaskan secara detail di kemasannya
- Kurang suka digunakan selain untuk
primer- Mahal
Beli lagi? IYA.
Erase Paste+
Very Concentrated, pake sedikit udah nutup banget
+
Shade-nya pas banget dengan kulit saya
- Terlalu 'basah' untuk kulit berminyak
- Harus hati-hati pakenya kalo kebanyakan jadi aneh dan mudah
creasingBeli lagi? Mungkin.
Girl Meets Pearl+ Efeknya keliatan natural dan
chic+ Suka sensasi sejuknya
- Ngga tahan lama
- Kurang cocok di kulit saya yang berminyak
Beli lagi? Nggak.
Tiga produk diatas semuanya bersahabat dengan kulit saya, ngga bikin
breakout atau iritasi.
Yes! Sekian
review kali ini, semoga bisa jadi referensi yang bermanfaat. Oh iya, kamu bisa
follow Benefit di Twitter, kadang suka ada
quiz dan tentunya info produk mereka.
Makasih ya udah mampir sini
, beauties!
Talk to you later ;Dxoxo,
Merilla.